JUDUL: CERITA HOROR KOTA
PENERBIT: PLOTPOINT PUBLISHING
CETAKAN 1: JULI 2013
ISBN: 978-602-9481-51-8
PENULIS: DITULIS OLEH 10 PENULIS
(ANASTASYE, DWITASARI, FAISAL ODDANG, MARDIAN SAGIANT, MB WINATA, MITHA SBU, M. RIVAI, PUTRA ZAMAN, REXY, RINA KARTOMISASTRO, SUSI RETNO JUWITA
MY RATE: 3.5/5
BLURB
Rasa takut tak membuat ciut cerita-cerita horor dalam buku ini, justru merekatkan hubungan antarpenghuni sebuah kota. simak bersama, nikmati di tengah kehangatan. Sebab, cerita horor, seperti halnya cerita cinta, adalah bagian tak terpisahkan dari denyut nadi sebuah kota.
Sebelas cerita dari sembilan kota di Indonesia ini bercerita tentang: penyamaran di sebuah museum, kehilangan teman-teman dalam sebuah pendakian, pembalasan dendam yang kebablasan, hujan panas yang memancing keluarnya makhluk bukan manusia, pembuatan vaksin yang berujung dengan pembunuhan berantai, pekerjaan kelompok petang di sekolah, penyerangan tentang seorang penjaga makam, kunjungan pewaris takhta perusahaan ke daerah pelosok, imbalan sebuah ilmu pesugihan, desa gaib di tengah hutan, dan kebun anggrek cantik, namun misterius, yang butuh perawatan.
And my review...
Masih dalam suasana Hallowen, membuat buku ini sangat pas dibaca di bulan November. Sebenarnya, aku agak berlebihan membaca genre romance melulu, untuk mencairkan suasana, genre horor rasanya pas banget.
Berbeda dengan buku horor lainnya, buku ini sarat dengan mitos-mitos di setiap kota di Indonesia. Tentunya readers sering mendengar hal-hal yang berbau mistis di daerahnya kan? Nah di buku ini, cerita hantunya menurutku nggak mengada-ngada, berhubung karena latar tempatnya adalah yang akrab di telinga kita.
Cerita yang ditulis Faisal Oddang dengan judul Orbituari Parakang. Readers tau kan apa itu parakang? yang dari Sulawesi pasti sudah akrab dengan nama ini. Parakang adalah jelmaan manusia jadi-jadian, biasanya mereka mengincar anak bayi yang baru lahir atau orang sakit. Memakan rongga tubuh mereka sampai habis. Yang menggunakan ini adalah seseorang yang mau kaya cepat, awet muda, dll. Percaya atau tidak, aku sering mendengar nama parakang di kampungku.
Bermula dari kisah Larakka. Tinggal di Wajo. Istrinya, Isuri sedang hamil tua. Saat itu, Larakka sangat cemas karena baru saja digegerkan oleh tetangganya yang meninggal, dugaan kuat karena habis dimakan parakang. Namun, Larakka tidak bisa mengetahui siapa Parakang itu di kampungnya. Akankah Larakka mampu menyelamatkan calon bayinya? Lalu, siapa gerangan parakang yang dicurigai itu?
Kisah lain tak kalah serunya datang dari Mardiant Sagiant dengan judul Rumah Taman Anggrek. Jujur saja, saat membaca ending cerita ini, aku deg-degan banget. Jika saja aku berada di posisi Krisan, aku nggak tahu lagi harus ngapain saat mengetahui misteri di balik rumah taman angrek itu. Keberadaan Tjanda Midi dan rumah angrek berlatar di Pontianak ini cukup membuatku bergidik.
Oiya kisah tentang kehilangan saat pendakian juga diceritakan oleh Putra Zaman. Tentang kehilangan seorang pendaki dan misteri Gunung Dempo. Tentu saja ini merupakan berita yang sering kita dengar. Di daerahku sendiri, terdapat gunung BawaKaraeng yang pernah memuat berita kehilangan. Entah apa yang menyebabkan. Namun, saat membaca bagian kisah ini, aku jadi tahu sisi misteri saat mendaki gunung.
Masih ada delapan cerita lainnya menunggu untuk dibaca oleh teman-teman. Aku suka dengan gaya bahasa yang digunakan, mudah dimengerti dan cukup membuat readers deg-degan. Penggambaran sosok misteri yang tidak terlalu mengada-ngada juga sangat infomatif untuk mitos-mitos setiap daerah.
So, untuk teman-teman readers buku ini recomended bagi kamu yang pecinta genre horor atau jenuh dan ingin mencari genre lain selain genre favoritnya.
Bukankah selain kita, juga ada makhluk tak terlihat??? hiiiiii
Happy Reading :)
0 komentar:
Posting Komentar