"Kebosanan adalah kehidupan bagi mereka yang terlalu malas untuk kreatif. Hidup pernuh kejutan dimiliki oleh mereka yang terlalu kreatif. Tapi, kadang kejutan juga datang pada mereka yang biasa saja. Kejutan yang menyenangkan, menyedihkan, menyakitkan, maupun merontokkan jantung. Namun, yang pasti, hidup tak pernah kehilangan sentuhannya untuk membuat sebuah kejutan." hal. 201
Judul: Hujan dan Teduh
Penulis: Wulan Dewatra
Penerbit: Gagas Media
Tebal: 248 Halaman
Cetakan 1: 2011
Myrate: 3.5/5
BLURB
Kepadamu, aku menyimpan cemburu dalam harapan yang tertumpuk oleh sesak dipenuhi ragu.
Terlalu banyak ruang yang tak bisa aku buka. Dan, kebersamaan cuma memperbanyak ruang tertutup. Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan. Ya, jalanmu dan jalanku. Meski, diam-diam, aku masih saja menatapmu dengan cinta yang malu-malu.
Aku dan kamu, seperti hujan dan teduh. Pernahkah kau mendengar kisah mereka? Hujan dan teduh ditakdirkan bertemu, tetapi tidak bersama dalam perjalanan. Seperti itulah cinta kita. Seperti menebak langit abu-abu.
Mungkin, jalan kita tidak bersimpangan....
***
Tahun pertama memasuki perkuliahan sebagai mahasiswa baru, membuat Bintang harus mengikuti serangkaian ospek yang dilakukan oleh para senior di kampus itu. Bintang mengikuti perkemahan bersama beberapa mahasiswi lain yang belum dikenalnya. Tak jauh dari camp, beberapa laki-laki menertawai Bintang dan teman-temannya yang tak becus mendirikan tenda. Merasa tersinggung, Bintang melempari lumpur ke arah gelak tawa di kumpulan itu, dan lemparannya mengenai salah satu lelaki yang memegang gitar tepat di wajahnya. Sejak saat itu, Bintang merasa bersalah dan ingin meminta maaf tapi urung.
Saat SMA, Bintang menjalin hubungan dengan seseorang secara tidak wajar dengan sahabatnya sendiri. Kayla. Keduanya menjalin hubungan secara sembunyi-sembunyi, hingga sesuatu terjadi pada Kayla. Masa lalu yang coba dilupakan oleh Bintang dan kembali menata masa depannya juga kembali hidup normal.
"Cintailah laki-laki. Agar lo nggak perlu bersembunyi untuk mencintai seseorang." hal. 187
Noval adalah cowok pertama yang membuat Bintang jatuh cinta. Cowok yang pernah dilempari lumpur oleh Bintang setahun lalu. Akhirnya Bintang menjalin hubungan dengan Noval, teman satu kampusnya. Keduanya semakin dekat, hingga Kevin dan Bintang sering bepergian. Tak jarang, Noval sering melarang Bintang memakai rok pendek. Menyuruhnya berhenti mengikuti club renang. Hmm... apakah hubungan mereka akan baik-baik saja setelah kenyataan lain dialami oleh Bintang, hingga cinta Noval harus dipertanyakan?
Buku yang terpilih juara 100% roman asli Indonesia ini, memang mengasyikkan untuk dibaca readers, selain kisah yang disuguhkan terbilang unik, juga alur yang tidak rumit dan bahasa yang mudah dipahami. Sudut pandang orang ketiga yang serba tahu membuat pembaca mengikuti setiap kisah di masing-masing tokoh dalam buku ini, walau tetap mengikuti tokoh utama, Bintang.
Tak mudah menebak isi cerita dalam buku ini, menurutku penulis sangat pandai membuat kejutan-kejutan kepada pembacanya. Misalnya, kisah Bintang semasa SMA yang ternyata memiliki hubungan istimewa dengan seorang perempuan, sahabatnya sendiri. Sebagai pembaca, aku kaget saat membaca bagian ini.
Kehadiran sosok ibu yang sangat menyayangi Bintang, dan sisi ini yang membuatku menyukai tokoh Bintang. Meski ditinggal ayahnya, Bintang dan ibunya berusaha terlihat tegar belum lagi saat ibu Bintang mengalami musibah, toko satu-satunya sumber penghasilan, membuat ibu Bintang menghemat pengeluarannya. Hanya saja, penulis kurang memberikan detail pada bagian ini. Kehadiran sosok ibu hanya terlihat sekilas.
Sebagai pembaca dari sudut pandang perempuan, aku terbawa suasana saat Noval bersikap over protektif terhadap Bintang. Belum lagi saat Bintang dihadapkan pada sebuah kenyataan pahit. Sikap Noval yang tidak responsible banget. Di awal, aku kurang menyukai karakter Noval yang terlihat seperti cowok kebanyakan. Namun, lagi lagi penulis memberi kejutan. di akhir cerita, rasa sebalku terobati saat Noval melakukan sesuatu di luar dugaan Bintang.
Oiya setelah membaca buku ini, kuakui penulis berhasil membuat pembaca penasaran dan bertanya-tanya. Apa yang membuat Bintang menjauhi Noval saat semuanya ada di depan mata?
"Untuk membentuk sebuah hubungan diperlukan persetujuan dari kedua pihak, tapi untuk memutuskan hubungan hanya diperlukan hilangnya cinta dari satu pihak saja." hal. 156
"Tapi siapa yang peduli akan laut pasang, ketika ombak yang besar ada dalam seseorang." hal. 165
Happy reading yah readers :)
waaahh... sepertinya seru.
BalasHapusiyup seru bgt :)
Hapus