Kau dengar suara riuh lalu lalang orang-orang mencari tempat teduh?
Ah..mana kau dengar, kau terlampau menutupi diri di balik jendela
Jika kau melihat coretan ini, bacalah baik-baik
---
Untukmu tersayang,
Hari ini turun hujan di Makassar
Aku senang kau masih di balik jendela
setidaknya aku tak perlu khawatir dirimu terkena hujan
Aku tahu kau pasti takkan tersenyum membaca ini
sebab pilihan kataku tetap sama
tak ada majas berlebihan, apalagi rentetan syair yang mengandung ribuan makna
ini hanya sepenggal kata
yang lahir saat hujan tiba
kau tahu mengapa hujan menjatuhi bumi?
tidakkah kau khawatir derasnya hujan dapat menenggelamkan,
seperti itu rasaku yang menggantung antara rindu dan .... benci
Rindu menyapamu di balik jendela yang tak pernah sampai
benci kepadamu karena aku telah rindu
biarkan hujan menyamarkan rindu dan benci itu
biarkan ia turun sederas mungkin
dariku : yang diguyur hujan Makassar
Hujan di Makassar
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Halo, Ainhy, salam kenal :) kita punya tema blog yang sama, edelweiss! Bedanya, saya cuma suka aja sama bunga satu itu, sedangkan Edelweiss benar-benar bagian dari namamu. Ah, indahnya :)
BalasHapusKamu tinggal di Makassar? Hoho, sudah lama aku ingin menginjakkan kaki di bumi Sulawesi, entah kapan bisa terwujud..
serius mba? hahah yey ketemu teman sama2 ada edelweissnya hehe... mba dr mana asalx? oia hub. aku aja klu jln2 ksni mba :) salam kenal balik :)
Hapus