Kebersamaan kita dahulu
terekam dalam memoar-memoar indahku
Ayah pulang dengan cangkul di bahunya
aku senyum sumringah menanti di teras rumah
aku ingin menegur kerigatmu yang bercucur
Ayah lupa, atau pura-pura lupa kata ini, "lelah"?
ah senyum itu...
aku sangat merindukan kisah dahulu
Ayahku dan cangkulnya yang mulai rapuh
Dahulu, Ayahku
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 komentar:
Posting Komentar