Hello teman-teman. Buku pertama yang gue post yaitu buku dari Prie GS berjudul, "Hidup ini keras, maka gebuklah!". Kebetulan saat aku buat blog ini aku baca buku Prie GS. Nah buku ini berisi 574 halaman. Banyak kan? Hehehe tapi aku jamin teman-teman nggak bakal bosan. Dalam buku ini terdiri dari 3 buku. Makanya tebal. Dari Ipung 1, Ipung 2, dan Elegi Surtini dan Ayunda. Penasaran ceritanya?
Okay aku akan sharing sedikit tentang buku ini.
Berawal dari seorang remaja bernama Ipung. Dia berasal dari Kepatihan, sebuah desa di Semarang. Ipung yang berasal dari keluarga sederhana bahkan hidup dalam kemiskinan berhasil melanjutkan sekolah SMA nya di Kota. Yaitu SMA Budi Luhur.
Dari segi tampang, Ipung sangat jauh tertinggal. Jika seseorang memandangnya, maka kesan pertama yang muncul adalah seorang anak remaja yang kurus kerempeng! Tapi jangan salah, di SMA Budi Luhur nama Ipung meroket berkat gaya uniknya dan kecerdasannya. Ia selalu melakukan hal-hal di luar dugaan para siswa lain bahkan kepala sekolahnya sekalipun. Ternyata, apa yang Ipung lakukan didasari oleh rasa cintanya pada seorang gadis bernama Paulin. Seorang siswi SMA Budi Luhur yang kecantikannya terkenal di seantero Semarang. Padanyalah mata Ipung tertuju. Uniknya Paulin gadis cantik itu justru jatuh cinta pada Ipung yang kurus kerempeng jauh sebelum Ipung menyatakan perasaannya!
Di novel ini, Ipung adalah sosok sederhana yang mampu mengembangkan potensinya, ia tak ragu untuk berdebat jika ada yang berani melawan prinsipnya, baginya hidup ini keras. Bahkan saat Gredo dan Marjikun berusaha menjatuhkan reputasi Ipung, Ipung selalu bisa mengantisipasi hal tersebut dengan cara uniknya.
Ceritanya sangat menarik. Disajikan dengan gaya humoris oleh Prie GS. membaca buku ini, aku teringat pada negriku tercinta yang terkadang terkesan lucu! Lucu karena hal-hal bodoh bisa diangkat jadi topik trending pun sebaliknya. Penasaran? Silahkan teman-teman baca sendiri deh. Lebih enak baca buku sambil minum kopi. Hehehe...
0 komentar:
Posting Komentar