5 CM

Hello teman-teman. Kali ini aku ngepost buku 5 cm yang ditulis oleh Donny Dhirgantoro.
Semua pasti sudah familiar dengan judul buku ini kan?  Tidak hanya menjadi best seller, tapi buku ini diangkat ke layar lebar. Nah bagi yang udah baca bukunya dan nonton filmnya, kira-kira sama nggak cerita yang di novel dan di film?

Jawabannya pasti nggak sama persis. Dari sudut pandangku, ada beberapa skenario yang tidak termuat di film 5 cm. Juga endingnya yang berbeda dari buku 5 cm. Nah, meskipun berbeda tetap aja, makna dan esensinya masih tetap sama.

Bagi aku, karakter-karakter utama 5 cm sangat unik-unik. Novel ini bercerita tentang makna sebuah persahabatan, cinta, dan impian. 
Bagi aku, nggak hanya sekedar perjalanan mereka yang memukau tapi novel tersebut sangat inspiratif khususnya bagi kita yang punya mimpi.

Kali ini, aku nggak cerita alur ceritanya, biar lebih seru teman-teman baca sendiri novelnya terus bandingkan dengan filmnya. Hihihi
Tapi, ada quote favorit aku nih dari 5 cm yang paling kusuka.

".....kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih banyak dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja... "

Mimpi

01-05-2011
(Permandian Cilallang)

Dari pandangan jauh kulihat ragam warna dan bentuk terlihat di pelupuk mataku
Terlalu dalam aku berkelana dalam perasaan
Terlalu jauh aku menafsirkan hidup ini keras


Terlalu jauh aku dalam lamun
Namun, kini dekat dalam ragaku, keceriaan, kebahagiaan, senyuman itu tumbuh kembali
Di sini, di sudut tempat bersuka ria


Nanyian sungai nan syahdu
Di tepi aliran sungai yang mengalir
Ku tepiskan daun-daunan di atas 5 lembar


Mengalir di atas ayunan air
Begitu dahsyat kuasa Ilahi
Hari ini, aku bangun dari jatuh, jatuh dan bangkit lagi
dan tidak akan pernah jatuh lagi


Kan kukejar mimpi-mimpi
demi meraih ridhoNya

La Tahzan (jangan bersedih)

Hello teman-teman, apa kabar nya?  Semoga selalu baik yah.. Amin..
Kali ini gue ngepost buku dari Dr. 'Aidh al-Qarni
Terdiri dari 567 halaman. Waw!  Tapi luar biasa banget self healing nya teman-teman. Apalagi bagi kamu-kamu yang sedang galau abiz!

Memang sih nggak semua yang ada dibuku ini bisa gue serap semuanya apalagi dipraktekin semuanya. Hehe step by step lah manteman.
Btw kalau kalian lagi gundah, biasanya ngapain?  (Kepo dikit yah)  
Kalau gue sih, kadang menyendiri tutup pintu kamar, tidur sepuasnya. Paling keseringan, gue nangis. Yah acara nangis-nangis gitu deh. Haha tapi cara ini lumayan oke lah buat ngilangin rasa sedih. Bener gak?  Setidaknya merasa plong lah setelah menangis. Terutama kaum hawa.

Ada yang keluar refreshing, mencari teman baru, atau curhat sama teman akrab, ada juga yang karaokean, dan lain-lain. Intinya semua orang punya tersendiri buat ngilangin rasa gundah gulana.
Kalau dalam keyakinan gue, cara terampuh buat hilangin rasa sedih yah shalat. Curahkan semuanya pada sang Ilahi. Pernah kayak gitu manteman?  Gue pernah. Meskipun nggak sering tapi ampuh. Kalau kalian penasaran, coba deh. Hehehe
Btw kok curhat nih?  
Well well, bagi pecandu buku, terkadang kita mencari hal-hal baru dibuku, atau lebih suka menyibukkan diri sama buku. Bagi gue, buku ini sangat tepat untuk dibaca kalau lagi gundah gulana. Hihi

Gue akan ngutip beberapa nasehat favorit gue dibuku ini. Semoga manteman dapat manfaatnya :)
1. Shalawat
Ada dua dalil yang menguatkan bahwa rasa sedih dan duka itu bisa hilang hanya dengan mengucapkan shalawat dan salam kepada Rasulullah. 
Yang pertama:"barangsiapa yang membaca shalawat untukku sekali, maka Allah akan membalas sepuluh shalawat baginya."
Yang kedua:"perbanyaklah membaca shalawat padaku pada malam jumat dan hari jumat, sebab shalawat kalian diperlihatkan kepadaku."

Filosofi Kopi

Hey teman-teman kali ini aku ngepost buku dari Dewi Lestari atau biasa di kenal Dee.
Buku ini bukan novel teman-teman tapi kumpulan cerpen. Ada delapan belas cerpen yang dimuat di buku ini, judul terakhir yaitu Rico de Coro. Rico de Coro adalah nama sebuah kecoak. Kok kecoak?  Cerita di bagian ini menang imajinatif teman-teman. Dee sengaja membawa imajinasi para pembaca untuk melirik kehidupan kecoak yang sebagian orang takut sama kecoak, entah karena merasa jijik atau malah phobia.  Ternyata, kecoak memiliki kehidupan sendiri loh. Yaiyalah namanya juga makhluk hidup. Hihi.... 

Aku terkesan di bagian akhir cerita ini. Paling tidak, kita bisa lebih menghargai kehidupan binatang kecil di sekitar kita. Kayak kecoak ini. Hehe.. 
Tapi, di antara semua cerpen di buku ini, yang paling aku suka yaitu Filosofi kopi! 
Wajar aja Filosofi Kopi menjadi pembuka cerpen-cerpen lainnya. 
Penasaran ada apa di filosofi kopi?

Cerita ini berawal dari seseorang yang sangat menyukai kopi. Bisa dikatakan dia adalah penggila kopi! Namanya Ben. Ben rela keliling dunia demi mengetahui semua jenis kopi. Mulai dari meracik kopi, jenis-jenis kopi seperti cafe latte, cappucino, Russian coffe, Irish coffe, dll. 
Ben sangat tekun mempelajari semua hal yang berkaitan dengan kopi. Aku sangat kagum dengan karakter ben yang satu ini.

Berkat kemampuan yang dimiliki, Ben mendirikan kedai kopi yang tentu dibantu oleh temannya, Jody. Dalam hal administrasi dan modal, Jody sangat berperan utama selebihnya, urusan kopi Ben adalah pemegang kendalinya. Mereka berdua bersahabat loh.
Kecintaan Ben terhadap kopi tak tanggung-tanggung. Ia seorang barista handal di Jakarta. Setiap kopi buatannya memiliki makna dan harus perfect. 
Kopi Cappucino khusus bagi orang yang menyukai kelembutan sekaligus keindahan. Meski mirip penampilannya dengan cafe latte, cappucino dibutuhkan standar penampilan yang tinggi. Tidak boleh kelihatan sembarangan. Wah banget yah teman-teman.

Teman-teman pernah minum kopi tubruk?  Menurut Ben,  kopi tubruk itu lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam. Tidak peduli dengan penampilan, kasar, membuatnya pun sangat cepat. Tapi, tunggu sampai mencium aromanya. Nah, jangan langsung diminum teman-teman. Karena kedahsyatan kopi tubruk terletak pada temperatur, tekanan, dan urutan langkah pembuatan yang tepat. Semua itu akan sia-sia jika kehilangan tujuan sebenarnya yaitu aroma. Intinya hirup dulu sebelum diminum.
Suatu hari, Ben ditantang oleh pengusahan kaya untuk menyajikan kopi dengan rasa sesuai penggambaran dirinya. Sempurna. Kopi yang apabila diminum akan membuat kita menahan napas saking takjubnya, dan cuma berkata : "hidup ini sempurna".
Tentu saja, Ben merasa tertantang. Bukan karena jumlah tip yang akan didapat, melainkan kopinya. Wah asli penggila kopi kan teman-teman.

Kerja keras Ben membuahkan hasil. Setelah berminggu-minggu bereksperimen, Ben dapat menjawab tantangan dari pengusaha tersebut. Nama kopinya Ben's Perfecto. Sesuai dengan namanya. Jika diminum, seseorang akan merasakan sempurnanya hidup sesuai permintaan pengusaha tersebut.
Apakah Ben's Perfecto adalah kopi terenak di dunia? 
Awalnya iya. Hingga suatu hari seseorang datang di kedai Filosofi Kopi. Hebatnya Ben tercengang dengan perkataan bapak itu. Jika masih ada kopi yang lebih enak dibanding kopi Ben's Perfecto.

Tentu saja Ben tidak tenang. Buru-buru ia menutup kedai kopinya bersama Jody lalu menuju ke suatu tempat dimana kopi yang lebih enak itu berasal. 
Singkat cerita, Ben merasa frustasi karena selama ini ia mengira kopi buatannyalah yang sempurna. Jika ada yang mengalahkan, tak semestinya tempat itu berada di desa. Jauh dari keramaian kota. Pembuatnya pun hidup dalam kesederhanaan. Pak seno memberikan nama ke kopinya, "Tiwus". Nama putrinya yang sudah meninggal.

Tapi apa yah filosofi kopi Tiwus ini? 
Saat meminumnya seseorang akan diajak bernostalgia. Menerawang ke masa-masa lalu, mengingatkan pada memori hidup yang berkesan, entah itu sedih atau bahagia. Pernah gak kalian minum kopi terus merasakan hal yang sama? 

Karena kesederhanaannya sebagai kopi, kopi Tiwus memiliki makna : walau tak ada yang sempurna,hidup ini indah begini adanya.
Keren kan teman-teman bukunya. Nah kalau penasaran silahkan dibeli deh bukunya biar afdol.hihihi
Sekian dulu yah...

Dan selamat menikmati kopi :)

Melawan Sunyi

Jika ada kalimat atau ucapan dari seseorang tentang, "melawan lupa" maka kalimat yang cocok buat gue malam ini, "melawan sunyi". Kenapa?

Bagi gue, masa-masa paling istimewa yaitu saat masih kanak-kanak. Di saat kecil bahkan saat bayi sekalipun, kita kerap melihat ekspresi mereka yang innocent, namun dengan lugunya anak-anak mampu mengekspresikan perasaannya, menangis jika ingin menangis, berteriak jika ingin berteriak, tertawa sampai guling-guling jika ingin tertawa, ngambek sampai rela menahan lapar jika ingin ngambek.  Ekspresi itu, hilang dalam senyap, perlahan tapi pasti kala beranjak dewasa. Kalian setuju kan? 

Ingin kembali ke masa kecil?  Tunggu aja sampai gajah melahirkan kambing. Hehehe...
Lalu tiba masa-masa indah. Semua sepakat bahkan gue masih teringat perkataan guru dan dosen gue tentang hal ini. Masa-masa indah adalah masa saat SMA. Saat kita berlabel anak remaja. Bahkan, seorang musisi memilih kata-kata ini dalam lagunya sebagai lirik. 
"Tiada masa paling indah masa-masa di sekolah. Tiada kisah paling indah kisah Kasih di sekolah". Apa kalian bernostalgia saat mendengar lagu ini?  Kebanyakan menjawab "ya", termasuk gue.

Dua masa itu telah gue lewati. Gue ada di label adult!  Bukan lagi kanak-kanak, bukan lagi remaja, tapi gue udah dewasa!  Dalam hal umur, iya. Dalam hal pikiran?  Gue mencoba untuk berfikir dewasa. Yah mendewasakan pikiran agar bisa membuat keputusan, mampu menyelesaikan masalah. Dan sebagainya. Tapi satu hal yang kerap gue alami. Sunyi. 

Di masa ini, gue kerap dilanda kesunyian. Bukan karena gue tidak memiliki apa-apa dan siapa-siapa. Sunyi bagi gue berarti banyak hal. Dan emosilah penyebabnya. Apa kalian mengalami ini juga?
Lalu bagaimana cara gue melawan sunyi?  Rasa-rasanya gue sudah berteman dengan sunyi. Kesunyian mulai menyapa  saat berpisah dengan orang tua . Dengan lihainya dia mendekati gue secara perlahan. Saat kematian Nenek gue tepat kelulusan SMA, kesunyian mampu menaklukkan hati gue. Gue pun bisa dikatakan jatuh dalam pelukannya. Tapi, boro-boro memelihara sunyi, gue memiliki sahabat yang bisa menarik gue dari pelukan kesunyian yang semu.
Namun, ia terlanjur betah merangkul gue dalam pelukannya. Si sunyi pun mendekati gue dengan segala cara. Dia mampu masuk melalui celah, saat dimana gue dan sahabat berpisah. Awalnya hubungan kami renggang, baikan, lalu berpisah lagi dengan jalan masing-masing. Gue memang berhasil melawan benci, tapi tidak dengan sunyi.
Jika seseorang pergi dari hidup kita, maka seseorang yang baru akan datang mengisi kekosongan itu. Bahkan lebih dari sekedar sahabat. Gue mulai membuka hati untuk seseorang. Dia adalah teman hati sekaligus kekasih. Melawan sunyi masih berlanjut. Gue menikmati hari-hari bersama dia. Tertawa, berpetualang, berbagi cerita dan terjebak pada hasrat. Hari-hari berlalu, berganti bulan, bahkan tahun.
Gue nggak sadar, betapa sunyi diam-diam memiliki rencana. Ia hanya menjebakku dalam cinta yang semu dan menunggu timing yang tepat. Hari dimana gue terluka, meratapi diri yang terlanjur larut dalam kilat hubungan sementara, hari dimana gue tersadar bahwa cinta sekalipun dapat menghadirkan sunyi.
Mengapa dia membuat gue jatuh cinta lalu pergi begitu saja?  Mengapa dia membuat janji lalu mengingkari? 
Saat gue menatap senja, merebah di atas tanah kosong dan menatap langit tak berbintang, saat itulah sunyi menyapa. Tak hanya menyapa, ia dengan setia menikmati setiap isak tangis gue.  Gue ingin melawan sunyi, lagi dan lagi. Tapi...  Gue nggak bisa melawan sunyi.
Semuanya menyatu bersama waktu. Gue salah berfikir bahwa sunyi adalah musuh. Gue hanya takut. Takut pada kesunyian. Gue salah...  Sunyi memiliki sisi lain, sisi yang digunakan para penyair untuk menggugah rasa, merenung kala bertanya apa arti hidup ini. Dan sunyi masih ada di sana.
(29 August 16_01.00am)

Hidup Ini Keras, Maka Gebuklah!

Hello teman-teman. Buku pertama yang gue post yaitu buku dari Prie GS berjudul, "Hidup ini keras, maka gebuklah!". Kebetulan saat aku buat blog ini aku baca buku Prie GS. Nah buku ini berisi 574 halaman. Banyak kan?  Hehehe tapi aku jamin teman-teman nggak bakal bosan. Dalam buku ini terdiri dari 3 buku. Makanya tebal. Dari Ipung 1, Ipung 2, dan Elegi Surtini dan Ayunda. Penasaran ceritanya?

Okay aku akan sharing sedikit tentang buku ini.
Berawal dari seorang remaja bernama Ipung. Dia berasal dari Kepatihan, sebuah desa di Semarang. Ipung yang berasal dari keluarga sederhana bahkan hidup dalam kemiskinan berhasil melanjutkan sekolah SMA nya di Kota. Yaitu SMA Budi Luhur.

Dari segi tampang, Ipung sangat jauh tertinggal. Jika seseorang memandangnya, maka kesan pertama yang muncul adalah seorang anak remaja yang kurus kerempeng! Tapi jangan salah, di SMA Budi Luhur nama Ipung meroket berkat gaya uniknya dan kecerdasannya. Ia selalu melakukan hal-hal di luar dugaan para siswa lain bahkan kepala sekolahnya sekalipun. Ternyata, apa yang Ipung lakukan didasari oleh rasa cintanya pada seorang gadis bernama Paulin. Seorang siswi SMA Budi Luhur yang kecantikannya terkenal di seantero Semarang. Padanyalah mata Ipung tertuju. Uniknya Paulin gadis cantik itu justru jatuh cinta pada Ipung yang kurus kerempeng jauh sebelum Ipung menyatakan perasaannya! 

Di novel ini, Ipung adalah sosok sederhana yang mampu mengembangkan potensinya, ia tak ragu untuk berdebat jika ada yang berani melawan prinsipnya, baginya hidup ini keras. Bahkan saat Gredo dan Marjikun berusaha menjatuhkan reputasi Ipung, Ipung selalu bisa mengantisipasi hal tersebut dengan cara uniknya.

Ceritanya sangat menarik. Disajikan dengan gaya humoris oleh Prie GS. membaca buku ini, aku teringat pada negriku tercinta yang terkadang terkesan lucu!  Lucu karena hal-hal bodoh bisa diangkat jadi topik trending pun sebaliknya. Penasaran?  Silahkan teman-teman baca sendiri deh. Lebih enak baca buku sambil minum kopi. Hehehe... 

My First Diary

Bismillahirrahmanirahim...

Hello kawan (gue sengaja panggil kawan bagi kamu-kamu yang sudah bersedia baca tulisan gue,  biar akrab gitu. Hehehe)

Ini diary pertama gue di blog, sebenarnya sejak SMP gue sudah nulis banyak hal di diary gue. Hadirnya blogger bisa bantu gue mengembangkan minat gue di bidang tulis menulis. Kalau loe nanya, emang penting ngepublikasikan diary?  Bagi gue itu nggak masalah. Setiap orang punya hak untuk mengekspresikan dirinya masing-masing. Bener nggak kawan?  Eh to the point aja yah.
Di rubrik harian Rapunzel gue sengaja pake bahasa "gue, gue, loe, loe" hhhhh kata orang di daerah gue ini alay. Tapi bagi gue, make' gaya bahasa ini biar kedengaran lebih akrab dan bebas. Gue suka puitis sebenarnya, tapi kalau udah ngomongin sesuatu tentang perasaan, gue udah ceplas-ceplos. Selain itu, karena ini rubrik harian Rapunzel, yah istilahnya gue pake gaya bahasanya yang lebih bebas.

Ada juga rubrik lain di blog gue selain harian Rapunzel, pertama 'Cerpenku', di rubrik ini gue akan ngepost cerpen-cerpen gue sendiri. Gue harap kawan-kawan ngasih komentar dan masukan setelah membacanya. Karena gue baru mulai belajar menulis karya fiksi.
Kedua, 'Jejak Buku', rubrik ini gue isi khusus pengalaman gue tentang membaca buku. Sebenarnya udah banyak buku yang udah gue baca kebanyakan novel. Karena gue suka banget novel. Nah, dari pada hanya sekedar dibaca, gue berfikir untuk sharing tentang opini gue terhadap buku tersebut. Yah semoga bisa jadi rekomendasi kawan-kawan buat baca dan juga buat nguji sejauh mana gue paham buku itu. Heheh

Rubrik selanjutnya, 'My World', ide ini gue dapat setelah melihat instagram tentang tempat-tempat wisata di daerah gue. Jujur saja, gue sangat suka travelling, tapi karena budget dan situasi gue sekarang belum memungkinkan untuk menjelajahi semuanya. Tapi gue ngarep dan bahkan bermipi buat jadia traveller suatu hari nanti. Doain yah kawan-kawan. Hehehe
Nah rubrik terakhir itu 'Puisiku', gue paling menyukai hal-hal yang berbau seni apalagi sastra dan puisi. Padahal, major gue bukan sastra loh.. Heheh anggap saja gue ini pengagum. Belum layak dinyatakan pecinta. Sebab, bagi gue dikategorikan pecinta berarti loe udah jadi bagian dari seni itu sendiri, sastra itu sendiri bahkan loe adalah puisi itu sendiri!  Itu menurut gue kawan.
Okkay gue nyelesai'in tulisan pertama ini tepat pada tanggal 27 Agustus 16, di kosan gue. Loe nanya perasaan gue sekarang?  Ibaratnya gado-gado!  Campur aduk!  Hehehe...  Jangan tanya kenapa yah. Gue lagi nggak mood bahasnya. Okay.. See you kawan :)

Bintang Kecil

Embun selalu menyambut pagi
Begitu pun senja, masih setia pada langit jingga

Aku tahu,
Hadirmu selalu membuat ku tersenyum
Tak perlu menunggu pagi untuk menantimu

Tak perlu menunggu senja untuk menyambutmu
Karena aku adalah Bintang Kecil,
Yang siap kau datangi kapan saja.

Sebatas Mimpi

Pada pena yang tak lagi mau bersahabat
Membuat kertas putih perlahan mengusang

Kepada pemilik pena...
Tak lagi tertawa riang hendak menyambut embun

Namun..
Ia terjebak dalam senja yang tahu hatinya hancur
Ia tak lagi tau kemana akan melangkah

Kala pena berada digenggamannya
Alangkah pedih si kertas usang

Lebih baik tak usah kau pertemukan pena dan kekasihnya
Jika yang kau tulis hanya "Sebatas Mimpi".


Member of Stiletto Book Club

Komunitas Blogger Makassar

Komunitas Blogger Makassar, Anging Mammiri

Member of Warung Blogger

Warung Blogger

Member of Blogger Perempuan

Member Hijab Blogger

Free "Care" Day

Free "Care" Day